GUNUNG SLAMET NJEBLUG ??? - Sebagai warga sekitar gunung Slamet dari Sirampog , Bumiayu , Paguyangan , Banyumas dan Purbalingga , marilah kita mulai wiridan dan berzikir , .. dan bahwa nama Slamet diambil dari bahasa lokal yg artinya selamat , nama itu diambil ketika gunung itu sering bergolak mengucurkan air liur dan riak dipuncaknya yg semakin tinggi hingga 4 ribu meter lebih dari permukaan laut akibat sedimentasi pengeringan lahar yg membeku , .. Gunung ini konon selalu bunyi bergemuruh ketika lahar pijar sedang sakit , ibarat kata orang sedang flu dan batuk selalu mengeluarkan riak dan melelehkan lahar putih dalam hidungnya , .. Konon apabila terjadi letusan akan lebih dahsyat dari pada kelud dan sinabung yg terhitung gunung dg ketinggian sedang , dari wilayah jauh saja gunung slamet masih terlihat dg garang menembus awan saking tingginya separo ukuran gunung himalaya yg asal Nepal itu , saya tidak bisa menbayangkan seandainya gunung Slamet MBLEDUG wis otomatis akan terjadi korban dan pengungsi besar2an , karena wilayah sekitar termasuk zona padat penduduk , kalo sudah demikian untuk warga Brebes Selatan dan Bumijawa Tegal mari kita TIARAP !!! , ......
- Gusty Arifan Budi dan 10 orang lainnya menyukai ini.
- Aditiya Septian Putra Laksana lah nyoNg pn umah ae tTp nyawang gununge ora weDi meletUz. . .gunung slamet sng aku bngakan gk akan aku hIanati ksetia.anMu yg slLu menemani hari2ku
- Amy Prastyo A T podo ngomong opo towh lek lek.. pikiri wae duit mau seg mbe di golek ben iso go tuku skul neh corone piye.. ko malah mikiri si slamet..
- Guest Anank Alkhozienie Kbr Terbaru Gunung SLAMET saat sudah kembaLi AmaN...
Aidar : mbok yo ho yg sopan (klo anda misriu ploso) q isin. - Bejo Kumayangan ndelengo.. mikiro.. nalaro.. kabeh kwi kuwosone sopo...? ra podo rumongso!!! ayo ndungo... mugo2 SLAMET.....
- Masrofil Munif Watuke gunung slamet kue, kaya mletuse gunung2 liyane, piye yen gunung slamet mletus? Arep kya opo bentuke, mergo pda cepet2 emut dateng gusti Allah.
- Maz Hehe Moesleeh Surono: Aktivitas Gunung Slamet
Masih Normal
----
Gunung Slamet saat embuskan
lahar. Mulai Rabu 12 Maret 2014
pagi Gunung Slamet meletus
mengeluarkan abu tebal warna
hitam pekat. Semburan ketinggian
sekitar 1.000 meter ke arah barat.
Rabu, 12 Maret 2014 | 14:42 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar
Vulkanologi, Surono, mengatakan
bahwa aktivitas yang ditunjukkan
Gunung Slamet di Jawa Tengah
masih tergolong biasa sebagai
gunung api. Oleh karena itu,
masyarakat tidak perlu panik.
"Itu aktivitas yang normal. Tidak ada
keterkaitan antara gunung api satu
dengan lainnya. Kalau memang
berkaitan, mengapa Gunung Kelud
tidak menularkan aktivitasnya ke
Gunung Bromo yang lebih dekat,"
kata Surono dihubungi di Jakarta,
Rabu (12/3/2014).
Kepala Badan Geologi Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral itu
mengatakan, publik dan media
massa tidak perlu mengaitkan
aktivitas gunung api satu dengan
yang lain yang bisa menimbulkan
kecemasan di masyarakat. Dia juga
sempat menyatakan kekecewaannya
soal pemberitaan media terhadap
gunung api, termasuk tentang
Gunung Slamet yang cenderung
mengheboh-hebohkan dan
berpotensi meresahkan masyarakat.
"Aktivitas Gunung Slamet tidak ada
kaitannya dengan Gunung Kelud
maupun Gunung Sinabung. Aktivitas
gunung api tidak seperti flu yang
bisa menular," tuturnya.
Terkait dengan catatan aktivitas
Gunung Slamet, Surono kembali
menegaskan bahwa tidak ada yang
perlu dikhawatirkan terhadap
gunung api tersebut. Selama ini,
aktivitas gunung tersebut relatif
kecil karena hanya mengeluarkan
material asap dan abu tanpa ada
peningkatan panas atau lava.
Catatan aktivitas Gunung Slamet
masih di bawah Gunung Merapi
yang ada di perbatasan Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
meningkatkan status Gunung Slamet,
yang berada di wilayah Pemalang,
Banyumas, Brebes, Tegal dan
Purbalingga, dari level I atau normal
menjadi level II atau waspada pada
Senin (10/3) pukul 21.00 WIB.
Selain Gunung Slamet, ada beberapa
gunung api yang berstatus waspada
di berbagai daerah seperti Kelud,
Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan,
Ijen, Gamkonora, Soputan,
Sangeangapi, Papandayan, Dieng,
Gamalama, Bromo, Semeru, Talang,
Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan
Kerinci.
KepalaPusat Data Informasi dan
Hubungan Masyarakat Badan
Nasional Pengendalian Bencana
(BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
mengatakan, aktivitas kegempaan
yang disebabkan aktivitas Gunung
Slamet sudah berlangsung sejak
Minggu (2/3) dan terasa di lima
kabupaten di sekitar gunung
tersebut.
"PVMBG dan BNPB
merekomendasikan masyarakat,
wisatawan dan pendaki gunung
tetap tenang tetapi tidak
beraktivitas dalam radius dua
kilometer dari kawah Gunung
Slamet," kata Sutopo.
Pada Selasa (11/3/2014) pagi, Pos
Pengamatan Gunung Slamet
melaporkan aktivitas gunung
tersebut sudah mereda ditandai
dengan munculnya asap putih. Saat
Senin (10/3/2014) malam, gunung
tersebut masih mengeluarkan asap
hitam.
Editor: Caroline Damanik
Sumber: Antara - Urip Sutrisno NGOMONG PAHIT BUKAN UNTUK MENAK-NAKUTI TETAPI AGAR ANDA SELALU WASPADA - GUNUNG NJEBLUG DALAM INGATAN KITA DI PULAU JAWA DAN GUNUNG SLAMET SEKARANG INI ;
Tentu kita ingat waktu jaman2 dulu ketika KITA kecil , ada Gunung GALUNGGUNG meletus di era 70an , kemudian Gunung DIENG diera 80an yang mengeluarkan gas beracun mematikan, disusul gunung Merapi beberapa tahun yg lalu yg menewaskan juru kunci fenomenal yaitu mbah MARIJAN kemudian yang baru lalu gunung KELUD yang Luar biasa !! , abu kelud bisa jalan2 nyampe ke Tegal menempuh perjalanan beratus2 kilometer DAN kini giliran GUNUNG SLAMET !!! , .. saya nggak bisa membayangkan kalo gunung Slamet MBLEDUUUG !!! , mungkin bukan lagi abu tapi kerikil bisa nyampe Brebes dan Cirebon kalee ! , karena gunung Slamet adalah gunung aktif yang tingginya hampir menembus awan , dari jarak pandang Tegal Brebes saja terlihat dengan jelas , apalagi dalam cuaca cerah , gunung Slamet terlihat mengepulkan asap dari cerobong puncak gunung yg kalo boleh menerka cobongnya sudah selebar sepuluh kali lipat lapangan sepak bola , ini tentu sangat berbahaya karena notabene gunung Slamet diapit oleh wilayah2 yang padat penduduk dari Bumiayu , Sirampog , Bumijawa , Paguyangan , Bojong , Banyumas sampe Purbalingga dan Pemalang , .. Kalo boleh ngomong pahit Nich , setiap gunung yg aktif suatu saat akan batuk juga , oleh karena itu .. WASPADALAH ! , WASPADALAH ! , .... - Yamin Kok gawe status sing jelas mas,asal usul gunung slamet neng mbah google ana aja ngarang dewek........
- Maz Hehe Moesleeh yang namanya waspada harus kang ....!
tinggal di dataran tinggi waspada dg gunungnya...
tinggal daerah rendah waspada dg tsunaminya...
ayo pilih mana..?
yg jelas smwanya kita serahkan aja pada Alloh SWT..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar